Sabtu, 30 Juni 2012

ORANG GILA YANG SEBENARNYA


========================

Menurut pengertian umum orang gila adalah orang yang sakit jiwa atau yang sakit ingatan lantaran ada gangguan pada urat saraf-nya. Dan biasanya, jika kita bicara tentang orang gila, maka yang terbayang di pelupuk mata kita adalah keadaan seseorang yang kusut masai; tidak mandi; berpakaian lusuh; robek atau koyak disana sini; bahkan ada juga yang berkeliaran dalam keadaan telanjang bulat. Suka mengoceh atau meracau sesuka hatinya; bahkan kadang-kadang juga suka marah dan mengamuk tanpa jelas sebab musababnya; serta berbagai macam keadaan-keadaan yang tidak normal lainnya menurut definisi sehat yang kita pahami secara umum. Namun demikian ada juga orang gila yang penampilannya bertolak belakang dengan keadaan di atas. Atau dengan kata lain; ada orang yang terganggu jiwanya, tapi tetap tampil dalam keadaan bersih layaknya orang-orang yang normal.


Banyak faktor dan kondisi yang dapat membuat seseorang menjadi gila yang diantaranya; ada orang yang gila lantaran angan-angan atau cita-citanya tidak kesampaian. Ada pula yang disebabkan oleh kehilangan sesuatu yang sangat dicintainya semisal kekasih hati; jabatan; harta benda dan juga oleh sebab-sebab yang lain-lainnya.


Akan tetapi berbeda dengan anggapan kita, maka dalam pandangan agama sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah SAW, bahwa orang-orang yang terganggu jiwanya oleh berbagai faktor atau keadaan sebagaimana yang diterangkan di atas tidaklah disebut sebagai orang gila. Orang-orang semacam itu hanya disebutkan oleh Rasulullah SAW sebagai orang yang sakit atau yang mendapat musibah dari Allah SWT. Dan secara hukum mereka termasuk dalam kelompok yang dibebaskan dari melaksanakan kewajiban syariat seperti sholat; puasa; zakat; haji dan lain sebagainya, kecuali pada suatu ketika mereka telah sembuh dari kondisi gila tersebut. Atau dengan kata lain; tidak ada dosa atas diri mereka jika melanggar perintah dan ketentuan Allah SWT, sampai mereka sembuh dari penyakitnya.


Lalu kalau sudah begitu keadaannya, siapakah sebenarnya orang gila yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. Atau dengan kata lain; orang gila menurut pandangan agama ?


Syaikh Abdullah Al-Ghazali dalam Risalah Tafsir menyampaikan sebuah riwayat (hadis) sebagai berikut:


“Pada suatu hari Rasulullah SAW ber-jalan melewati sekelompok sahabat yang sedang ber-kumpul. Lalu beliau bertanya kepada mereka: “Mengapa kalian berkumpul disini” Para sahabat tersebut lalu menjawab: “Ya Rasulullah, ada orang gila yang sedang mengamuk. Oleh sebab itulah kami ber-kumpul disini.” MenanggapI hal itu Rasulullah SAW lalu bersabda: “Sesungguhnya orang ini tidaklah gila (al-majnun), tapi orang ini hanya sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, siapakah orang gila yang sebenar-benarnya disebut gila (al-majnuun haqqul majnuun) “. Para sahabat lalu menjawab: Tidak ya Rasulullah. Hanya Allah dan rasul-Nya jualah yang mengetahuinya.” Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan: “Orang gila yang sesungguhnya gila (al-majnun haqqul majnun) adalah orang yang berjalan dengan penuh kesombongan; yang membusungkan dadanya; yang memandang orang dengan pandangan yang merendah-kan; lalu berharap Tuhan akan memberinya surga; padahal ia selalu berbuat maksiat kepada-Nya. Selain itu orang-orang yang ada di sekitarnya, tidak pernah merasa aman dari kelakuan buruknya. Dan di sisi yang lain, orang juga tak pernah mengharapkan perbuatan baiknya. Nah, orang semacam inilah yang disebut sebagai orang gila yang sebenar-benarnya gila (al-majnuun haqqul majnuun). Adapun orang yang kalian tonton ini hanyalah sedang mendapat musibah dari Allah.”

Menyimak apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, maka dapatlah kita simpulkan; Bahwa orang gila yang sesungguhnya gila atau (al-majnuun haqqul majnuun) adalah orang-orang yang sehat jasmani dan ruhani-nya; yang tetap memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan hukum agama yang dibebankan kepadanya. Akan tetapi di dalam masyarakatnya, yang memiliki beberapa penyakit yang antara lain dijelaskan oleh Rasulullah SAW; Orang yang sombong; yang apabila berjalan ia melangkahkan kakinya dengan pongah; dan selalu ingin dihormati; serta selalu memandang rendah kepada orang lain. Dan di balik kesombongannya itu, selalu berharap agar Allah memberinya pahala atas perbuatannya, dan apabila sudah mati ingin pula masuk ke dalam surganya Allah SWT.


Tidak hanya sombong, tapi juga banyak melakukan perbuatan maksiat dan kejahatan; baik nyata maupun tersembunyi, yang oleh sebab ini pula maka banyak orang-orang yang ada di sekitarnya, yang tidak pernah berharap akan kebajikan yang mereka perbuat. Sehingga pada akhirnya orang tidak lagi peduli dengan kebajikan maupun kejahatan yang mereka lakukan.


Kalaupun orang-orang di sekitar mereka menaruh rasa hormat dan simpati, hal itu mungkin disebabkan oleh berbagai macam pertimbangan, agar tidak tumbuh masalah lain, yang berdampak buruk pada tata pergaulan hidup yang ada.


Mengapa Rasulullah SAW menyatakan, bahwa orang yang sombong dan yang memiliki sifat buruk lainnya, sebagaimana yang disebutkan di atas adalah orang gila yang sebenar-benarnya gila (al-majnun haqqul majnun).


Perkara ini tentu saja tidak lepas dari pernyataan-pernyataan Allah SWT di dalam Kitab-Nya; Al-Qur’anul Karim, yang beberapa di antaranya:


“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mem-persekutukan-Nya dengan sesuatupun; dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (Q.S. An-Nisaa’: 36)


Sedangkan dalam surah Al-Israa’ ayat 37 ditegaskan oleh Allah SWT: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguh-nya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (Q.S.Al-Israa’: 37)


Allah SWT juga berfirman: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesung-guhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Luqman: 18)

Selanjutnya dengan menyimak beberapa keterangan di atas, maka boleh jadi pepatah atau kalimat men sana in corpore sano atau dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat; tidak sepenuhnya dapat kita terima. Sebab dalam kenyataannya; di sekitar kita cukup banyak orang-orang yang sehat badannya, akan tetapi ia memiliki berbagai ragam penyakit jiwa sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah SWT atau hadis Rasulullah SAW yang telah disampaikan di atas.


Dan oleh sebab itu pulalah, ada baiknya saat ini kita mengoreksi dan menginstropeksi diri masing-masing; Apakah kita benar-benar sehat, atau apakah termasuk dalam kelompok orang gila yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. Atau paling tidak, mungkin ada sedikit virus atau bibit penyakit gila yang dikatakan oleh Rasulullah SAW tersebut di dalam diri kita. Sehingga dengan demikian perlu kita jaga dan kita obati secepat mungkin, agar pada akhirnya kita tidak benar-benar menjadi gila lantaran situasi dan kondisi hidup yang terus menerus berubah. Terutama tumbuh dan berkembangnya sifat sombong di dalam diri, yang pada akhirnya sia-sia pulalah amal ibadah yang telah kita lakukan, sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud r.a, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:


“Siapa saja yang di dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya sebesar dzarrah (sebesar biji atom), maka ia tidak akan masuk surga.”


Mudah-mudahan dengan hidayah dan inayah Allah SWT, apa yang disampaikan melalui catatan ini dapat dipahami dengan sebaik-baiknya; dan semoga kiranya kita semua dimasukkan Allah SWT ke dalam kelompok orang-orang yang sehat secara jasmaniah dan ruhaniyah; yang dari waktu ke waktu senantiasa mendapat hidyah dan inayah Allah untuk mem-perkokoh iman dan meningkatkan nilai-nilai ketakwaan kepada-Nya. Amiin ya robbal ’alamiin. Wallahua’lam

sumber;
risalah dakwah 

Jumat, 29 Juni 2012

"KUCING" HEWAN KESAYANGAN ROSULULLOH SAW.









Didalam perkembangan peradaban Islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan Islam.

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala Nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduriMueeza dari jubahnya. 

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.



Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.


Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda,

”Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada dilantai.” (HR. Bukhari)
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan dari Kucing

Fakta Ilmiah 1 :

Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.


Fakta Ilmiah 2 :

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.

Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter Peneliti
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.






Fakta Ilmiah 3 :

Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan :

Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.

Sisa makanan kucing hukumnya suci.

Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,


“Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.



Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”


Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.



Rasulullah Saw bersabda,


“Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).


Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya.



SUMBER:dai21juli.blogspot.com

Sabtu, 23 Juni 2012

WASPADA!!! NARKOBA JENIS BARU UBAH MANUSIA JADI KANIBAL!!










Bermula dari kejadiaan kanibalisme di Miami, Florida, Amerika Serikat Sabtu lalu, 26 Mei, yang telah membuat heboh dunia. Seorang pria 31 tahun bernama Rudy Eugene, dalam keadaan bugil menyerang seorang pria tunawisma Ronald Poppo, 65. Setelah diterkam dan dilempar beberapa meter jauhnya, Rudy Eugene langsung memakan wajah tunawisma tersebut di pinggir jalan selama 18 menit. Sewaktu polisi tiba di tempat kejadian dan menangani kejadian tersebut, wajah Popo sudah 80 persen habis termakan.


Polisi memerintahkan Eugene untuk berhenti melakukan aksi kanibal tersebut, tetapi tampaknya pria tersebut tidak bergeming dan terus saja memakan wajah korbannya. Akhirnya, polisi menembak Eugene empat kali. Semenjak insiden tersebut, dunia maya diramaikan dengan isu serangan zombie.


Foto dan video insiden tersebut dapat diakses dengan mudah melalui internet, karena kamera sekuriti di gedung kantor surat kabar Miami Herald yang dekat dengan TKP berhasil merekam kejadian tersebut.


Beredar di dunia maya, gambar yang dibuat seolah-olah hasil screenshot dari sebuah artikel media Amerika yang memberitakan, megutip pernyataan pihak kepolisian Miami dalam konperensi pers, bahwa Rudy Eugene telah mengidap virus yang dikenal dengan LQP-79 menghancurkan organ tubuhnya dan merusak otaknya sehingga lapar akan daging manusia. Di dalam gambar tersebut tertulis bahwa virus tersebut sangat mudah menular, sehingga menebar ketakutan di dunia maya.








Mirip dengan cerita film Hollywood, memang. Tapi banyak orang yang percaya dan menuntut pemerintah Amerika mengeluarkan dana untuk riset menciptakan vaksin untuk menangkal virus tersebut.


Ternyata, tidak ada yang namanya Virus LQP-79!


Itu hanya artikel bohong-bohongan. Ada orang yang menganggap "lucu" kalau orang-orang panik karena ancamam virus.


Rudy Eugene, kanibal dari Miami, di bawah pengaruh narkoba yang dalam bahasa Inggris dinamakan "bath salts", yang efeknya sama dengan kokain, ekstasi, atau berbagai jenis metamfetamin. Korbannya, Ronald Poppo, walaupun berhasil bertahan hidup, sampai sekarang masih dalam kondisi kritis.




Korban yang luka parah di bagian muka harus menjalani perawatan selama berbulan-bulan di rumah sakit mengembalikan bentuk wajahnya. Pria malang itu juga berjuang melawan ancaman maut infeksi, dan yang pasti, trauma berat. Kini, polisi terus menyelidiki penyebab insiden penyerangan ini, meski Eugene tak lagi bisa dimintai keterangan.

Salah satu dugaan, Eugene memakai narkoba yang di jalanan dikenal dengan istilah "bath salt", "garam mandi". Meski sering disebut sebagai LSD (lysergic acid diethylamide) jenis baru", efek utama "bath salt" tidak menimbulkan halusinasi atau distorsi ruang dan waktu seperti halnya LSD.

Seperti dimuat CNN, ia sejatinya adalah bahan kimia mirip amfetamin. Seperti campuran methylenedioxypyrovalerone (MDPV), mephedrone, dan pyrovalerone.

Garam mandi bisa dihisap mulut seperti rokok, dihirup, atau disuntikkan. Mirip kokain, atau kristal amfetamin, ia menimbulkan efek psikoaktik, termasuk meningkatkan kewaspadaan, euforia, agitasi dan banyak lagi.

Sementara, efek fisiologis termasuk tekanan darah tinggi dan detak jantung meningkat. "Itu membuat pemakainya gila dan menjadi sangat kejam," kata anggota polisi, Armando Aguilar kepada situs WPLG, yang berafiliasi dengan CNN. "Saat kami mendekatinya, memintanya berhenti sambil menodongkan pistol. Ia menoleh, menggeram seperti binatang."

Seperti dimuat Reuters, karena "bath salt" dibuat oleh "ahli kimia jalanan," tak ada cara untuk mengetahui apa saja bahan kimia dalam formulanya. Juga tidak ada tes medis untuk mendeteksi "bath salt" pada seseorang. "Satu-satunya untuk mengetahuinya, adalah jika mereka memberitahu Anda," kata salah satu ahli.

Pacar menduga voodoo

Seperti dimuat situs SkyNews, Kamis 31 Mei 2012 malam, kekasih Eugene punya dugaan lain selain narkoba: voodoo. Perempuan yang dipacari pelaku selama 5 tahun itu mengaku, ia tak pernah berpikir ilmu hitam itu ada, hingga saat ini. "Aku tak tahu cara lain untuk menjelaskan ini," kata perempuan yang tak mau namanya disebutkan kepada Miami Herald.

Dugaan perempuan itu berdasar dari asal Eugene, Haiti, di mana voodoo lazim dipraktekkan. Meski bukan orang Haiti, sang pacar menduga, pelaku dikutuk seseorang.

Sebab, penggambarkan Eugene sebagai monster pengunyah wajah orang, tidak masuk akal baginya. "Sesuatu terjadi di luar kebiasaan hari itu. Saya tidak ingin dia diberi label "Zombie Miami"," kata dia.

Dalam ingatannya, Eugene adalah pria beriman yang baru-baru ini mencoba mengentikan kebiasaannya menghisap ganja.

Perempuan itu untuk kali pertamanya mengetahui laporan ada orang memakan wajah manusia dari televisi. "Saat itu aku berpikir, itu gila," kata dia. Ia tak mengira pelaku adalah kekasihnya sendiri. Di pagi hari, sebelum insiden terjadi, Eugene sempat mengontaknya, mengabarkan mobilnya sedang rusak.

Pada hari Senin, salah satu keluarga Eugene mengontaknya, memberi tahu bahwa pacarnya adalah pelaku penyerangan yang mengejutkan dunia, sekaligus bahwa ia tewas di-dor polisi.

Ibu Eugene, Ruth Charles juga tampil bicara ke media, membela anaknya. "Semua orang menyebutnya zombie, tapi aku tahu ia bukan zombie. Dia anakku," kata dia kepada CBS-4.

Ia menduga Eugene dalam pengaruh obat ketika melakukan tindakan mengerikan itu. "Aku tak tahu apa yang mereka suntikkan, yang mengubahnya menjadi seperti itu," kata dia.

Sementara, sahabat Eugene sejak remaja, Joe Aurelus mengatakan, temannya itu sedang berjuang berhenti merokok ganja, menghadapi masalah keluarga, dan belum mendapat pekerjaan. "Ia sedang berjuang melawan setan," kata dia.




sumber: vivanews.A

Selasa, 22 Mei 2012

Temukan Allah Dengan Akal Dan Nurani!!


HAL pertama yang akan dilakukan oleh seseorang yang mau mendengar nuraninya adalah mencari jawaban dan menjelajahi hal-hal yang terlihat di sekelilingnya. Sese-orang yang telah mengembangkan kepekaan berpikirnya, akan dengan mudah melihat bahwa dia tinggal di sebuah dunia yang tercipta tanpa cacat, yang ada di tengah-tengah alam semesta yang sempurna.



Mari kita renungkan sejenak lingkungan dan kondisi-kondisi di mana kita tinggal. Kita tinggal di sebuah dunia yang dirancang dan didisain dengan halus dengan segala rincian yang mungkin. Bahkan sistem-sistem di dalam tubuh manusia saja begitu amat banyak kesempurnaannya. Sambil membaca artikel ini, jantung Anda berdetak secara konstan tanpa henti, kulit Anda melakukan peremajaan sendiri, paru-paru Anda membersihkan udara yang Anda hirup, hati Anda mengalirkan darah Anda, dan jutaan protein disintesakan (dipadukan) ke dalam sel-sel Anda setiap detik dalam rangka menjamin keberlangsungan hidup. Manusia tidak menyadari adanya ribuan aktivitas yang berlangsung di dalam dirinya, bahkan tidak menyadari bagai¬mana sebagian aktivitas-aktivitas tersebut terjadi.

Dan jauh di atas sana ada matahari, jutaan kilometer jaraknya dari planet kita, yang memberi cahaya, panas, dan energi yang kita butuhkan. Jarak antara matahari dan bumi dibuat sedemikian rupa sehingga sumber energi ini tidak menghanguskan bumi ataupun membekukannya hingga mati.

Tatkala kita memandang ke langit, kita mempelajari bahwa lepas dari daya tarik estetisnya, massa udara yang menyelubungi bumi juga melindungi manusia dan semua makhluk lainnya dari kemungkinan ancaman-ancaman dari luar. Jika atmosfir tidak ada, maka tak akan ada satu makhluk hidup pun di muka bumi ini.

Seorang manusia, yang mau memikirkan fakta-fakta ini satu demi satu, cepat atau lam-bat akan bertanya bagaimana dirinya dan alam semesta yang ditempatinya ini terjadi dan bagaimana semua ini terpelihara. Tatkala dia mencari tahu tentang hal ini, akan muncullah dua alternatif penjelasan.

Salah satu penjelasan ini mengatakan kepada kita bahwa seluruh alam semesta, planet-planet, bintang-bintang, dan semua makhluk hidup terjadi dengan sendirinya sebagai suatu hasil dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang bersifat kebetulan. Dinyatakan bahwa atom-atom yang mengambang dengan bebas, yang merupakan unit-unit terkecil dari materi, secara kebetulan bersatu membentuk sel-sel, manusia-manusia, hewan-hewan, tanaman-tanaman, bintang-bintang, dan semua struktur yang sangat kompleks dan tanpa cacat ini beserta sistem-sistem yang mengelilingi kita dan menakjubkan ini.

Alternatif kedua mengatakan kepada kita bahwa segala hal yang kita lihat diciptakan oleh seorang pencipta yang memiliki kebijaksanaan dan kekuatan yang ulung di atas segala-galanya; bahwa tak ada sesuatu pun yang mungkin terjadi hanya secara kebetulan dan bahwa semua sistem yang ada di sekeliling kita dirancang dan didisain oleh seorang pencipta. Sang pencipta ini adalah Allah.

Kita harus kembali pada nurani untuk memutuskan. Mungkinkah sistem-sistem yang begitu sempurna dan rinci ini dapat terbentuk secara kebetulan namun demikian sempurna harmoninya.

Siapapun yang berpulang ke hati nuraninya dapat menangkap bahwa segala sesuatu di alam semesta ini memiliki seorang pencipta, dan sang pencipta ini sangat terpuji kebi-jaksanaannya dan berkuasa atas segala hal. Segala sesuatu di sekeliling kita mengandung tanda-tanda nyata adanya Allah. Keseimbangan dan keselarasan yang sempurna dari alam semesta ini dan makhluk-makhluk hidup di dalamnya, adalah indikasi yang paling kuat dari adanya suatu pengetahuan tertinggi. Bukti ini terang-benderang, seder-hana, dan tak terbantahkan. Nurani kita tidak punya pilihan kecuali mengakui bahwa semua ini adalah hasil karya Allah, satu-satunya Pencipta.

Akan tetapi, seseorang yang tidak kembali kepada nuraninya sendiri tidak dapat mencapai kesadaran yang sama. Kesadaran ini dicapai melalui kebijaksanaan, dan kebijaksanaan adalah sebuah sifat ruhaniah yang hanya muncul manakala seseorang mau mendengar nuraninya. Perilaku apa pun yang ditampilkan sesuai dengan nurani membantu membangun dan mengembangkan kebijaksanaan. Dengan demikian, di sinilah perlunya ada perhatian khusus tentang definisi kebijaksanaan. Berlawanan dengan pemakaiannya secara umum, kebijaksanaan adalah sebuah konsep yang berbeda dengan kecerdasan. Seseorang, tidak peduli betapa pun cerdas dan banyak pengetahuannya, akan tetap tidak bijaksana jika dia tidak mau mendengar nuraninya, dan tidak dapat melihat atau memahami fakta-fakta yang ditemuinya.

Sebuah contoh dapat menguraikan perbedaan antara kecerdasan dengan kebijaksanaan yang dicapai lewat nurani. Seorang ilmuwan bisa saja menempuh penelitian yang sangat rinci tentang sel selama bertahun-tahun. Bahkan bisa saja dia adalah orang paling ahli di bidangnya. Walaupun demikian, jika kebijaksanaan dan nuraninya kurang, dia hanya dapat menguasai potongan-potongan pengetahuan saja. Dia tidak akan mampu menyusun potongan-potongan ini menjadi satu tubuh yang utuh. Dengan kata lain, dia tidak akan dapat menarik sebuah kesimpulan yang tepat dari isi informasi ini.

Namun, bagi seseorang yang memiliki kebijaksanaan dan nurani, merasakan adanya aspek-aspek yang menakjubkan dan kesempurnaan dari detail sebuah sel, dan mengakui adanya tangan seorang pencipta, seorang di-sainer dengan kebijaksanaan yang ulung. Jika seseorang berpikir dengan menggunakan nuraninya dia akan sampai pada kesimpulan ini: kekuasaan yang menciptakan sebuah sel dengan kesempurnaan yang sedemikian itu tentulah pencipta dari semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup lainnya.

Di dalam al-Quran ada contoh dari Nabi Ibrahim a.s., yang menemukan adanya Allah dengan mendengar nuraninya:

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata, Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberiku petunjuk, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, .Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, Hai kaumku, sesungguhnya aku cuci tangan dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah... (Q.s. al-An.am: 76-9).

Bagaimana Nabi Ibrahim a.s. dulu menemukan adanya Allah melalui kebijaksanaan dapat terlihat dalam ayat-ayat di atas. Melalui nuraninya, dia menyadari bahwa semua hal yang terlihat di sekelilingnya hanyalah makhluk-makhluk yang diciptakan, dan bahwa Sang Pencipta jauh lebih unggul dari makhluk-makhluk itu. Siapa pun yang berpulang ke nuraninya akan melihat fakta ini bahkan jika tidak ada seorang pun yang memberitahunya. Setiap orang yang berpikir dengan tulus, tanpa melibatkan hawa nafsunya, dan hanya menerapkan nuraninya saja, dapat memahami keberadaan dan keagungan Allah. Jika seseorang tidak mau melihat fakta-fakta yang gamblang di depan matanya ini, dan bertingkah seakan-akan fakta-fakta tadi tidak ada, maka orang ini akan menjadi hina meskipun dia cerdas. Alasan mengapa seseorang yang mengetahui kebenaran dengan nuraninya namun tidak mau menerimanya adalah karena fakta ini bertentangan dengan kepentingan-kepentingan pribadinya. Pengakuan seseorang atas adanya Allah berarti pengakuannya bahwa dirinya berada jauh di bawah keunggulan yang kepada-Nya dia harus berserah diri, yang kepada-Nya dia sangat membutuhkan, dan yang kepada-Nya dia kelak akan ditanyai.

Tanda-tanda adanya Allah sangat jelas dan tampak bagi siapa saja yang mau melihatnya. Ini adalah sebuah bukti kebenaran bahwa Pencipta dari disain yang berlaku di seluruh alam semesta ini adalah Allah. Sebagian orang yang menolak adanya Allah berbuat demikian bukan karena mereka sungguh-sungguh tidak mempercayai-Nya namun karena mereka ingin menghindar dari aturan moral yang harus mereka taati sebagai orang-orang yang beriman. Setiap orang dengan nuraninya mengetahui eksistensi dan kekuasaan abadi Allah. Kendati demikian, seseorang yang mengakui adanya Allah dan merasakan kekuasaan-Nya, juga tahu bahwa dirinya kelak akan ditanyai oleh-Nya, dan bahwa dia harus mematuhi hukum-hukum-Nya dan hidup untuk-Nya. Sedangkan orang yang berkeras untuk menolak sekalipun dia sudah mengetahui fakta-fakta ini, berbuat demikian karena bila dia menerima fakta yang sangat besar ini tidak sesuai dengan kepentingan-kepentingannya dan perasaan superioritas yang ada di dalam dirinya. Di dalam al¬Qur.an orang-orang ini digambarkan di dalam Surat an-Naml:

"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) pada-hal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.." (Q.s. an-Naml, 14).

sumber: www.gagakmas.org

Minggu, 13 Mei 2012

Fenomena Waria dalam Kehidupan Manusia



Bismillahirrohmanirrohim…… saya awali tulisan ini dengan basmallah… moga berkah, 

Maaf lama ga posting,,maklum orang penting,hehehe.. Gimana kabar niih para sohab dan sohib semua??? Smoga slalu dalam limpahan rahmat dan lindunganNya..aaaamieen… 

Dalam tulisan kali ini saya akan berbagi pendapat dan pembahasan tentang salah satu fenomena nyleneh dan menyimpang umat manusia (wuidiiih…bahasanya selangit niiih,hehehe..). Sebelum ke topik pembahasan saya akan berbagi sebuah cerita. Oke,,,langsung saja pada cerita dan selamat menyimak, 

“ Pada suatu hari dimalam minggu,malem senen,malem slasa,,eh lupa malem apa ya??yang jelas pada suatu malam laaah,,. Waktu itu saya pergi dinner ke restoran favorit saya,WARTEG,biasa tempat makan favorit buat ngirit,,maklum tanggal tua,hehehe. Naaah…pas lagi asik makan dengan lahapnya karena banget laparnya tiba-tiba di luar warung makan muncul sekelompok mahluk membawa soundbox dan memutar musik dangdut koplo dengan kerasnya sambil berjoged ria dengan hebohnya…saking hebohnya sampe ga peduli orang –orang yang nongkrong dan kendaraan yang sliweran di sekitarnya. “Waaah…waaah…rame bener diluar sana!”pikirku. Seketika ku tengok,waaaaach….kaget,takut,mbergidik,ternyata yang asik joget ria sekelompok makhluk aneh bin nyleneh menyalahi kodrat alias kaum rempong atau bencong atau waria,,,hiiiiii……paiit…paiiit…paiiit…. 

Nah pada kali ini kita akan membahas tentang jenis makhluk aneh bin nyleneh ini 




DEFINISI WARIA

waria atau wanita pria adalah pria yg bersifat dan bertingkah laku spt wanita; pria yg mempunyai perasaan sbg wanita;

Waria (dari wanita-pria) atau wadam (darihawa-adam) dalam pengertian istilah umum diartikan sebagai laki-laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalamkehidupannya sehari-hari. (Wikipedia)



PENYEBAB JADI WARIA


Menurut Guru besar psikologi UGM Prof Dr Koentjoro, bisa diakibatkan bila peran ibu dalam mengasuh anaknya lebih besar dan memperlakukan anak laki-laki layaknya perempuan. Mungkin dalam kehidupan keluarga mayoritas perempuan sehingga jiwa yang terbentuk adalah jiwa perempuan (jawapos.com, 08/06/2005).Jadi pada dasarnya jelas waria adalah masalah kejiwaan dan kejiwaan manusia terbentuk baru saat manusia telah dilahirkan kedunia karena pengaruh orang tua atau lingkungan sekitar. dan bukan pembawaan sejak lahir,bukan dari kandungan,bukan faktor keturunan dan bukan pula faktor gen,bukan takdir tapi merupakan pilihan hidup si pelaku.Karena itu berhati-hatilah dalam bergaul dan bersikap jangan suka meniru-niru gerak-gerik maupun perkataan sikap perbuatan kaum waria, ingat sabda nabi dalam suatu riwayat"Barang siapa meniru suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut". Na'udzubillahimindzalik 



WARIA DALAM HUKUM ISLAM

Khuntsa adalah istilah yang digunakan oleh para fuqaha' untuk menyebut orang yang mempunyai alat kelamin ganda, yang dalam bahasa Inggris disebut hermaphrodite, bisexual, androgyne, gynandromorph dan inter-ex (al-Ba'albakki, al-Maurid, bab Khuntsa). Dalam Mu'jam Lughat al-Fuqaha', karya Prof. Dr. Rawwas Qal'ah Jie, disebutkan bahwa Khuntsa adalah al-ladzi lahu alat ad-dzakari wa alat al-untsa (orang yang mempunyai kelamin pria dan wanita) (Qal'ah Jie, Mu'jam Lughat al-Fuqaha', h. 179).

Karena itu, khuntsa ini merupakan qadha' (ketetapan) yang diberikan oleh Allah yang tidak bisa dipilih oleh manusia. Kondisi ini berbeda dengan waria. Umumnya waria adalah kaum pria yang menyerupai wanita, baik dalam hal tutur kata, pakaian, gaya berjalan hingga penampilan fisik. Di antara mere-ka, bahkan ada yang telah melakukan operasi plastik untuk men-dapatkan wajah yang mirip dengan perempuan; buah dada yang besar sebagaimana lazim-nya perempuan; pinggul yang aduhai hingga operasi ganti kelamin. Kelamin mereka yang asalnya laki-laki dipotong, kemu-dian diganti menjadi perem-puan. Dalam hal ini mereka termasuk orang-orang yang disesatkan syaitan dan termasuk orang-orang yang tidak bersyukur atas nikmat Allah SWT

إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلاَّ إِناثاً وَإِنْ يَدْعُونَ إِلاَّ شَيْطاناً مَرِيداً لَعَنَهُ اللَّهُ وَقالَ لَأَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبادِكَ نَصِيباً مَفْرُوضاً وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذانَ الْأَنْعامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْراناً مُبِيناً

‘’Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata’’
(Qs an-Nisa : 117-119)
Maka tatkala isteri Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku melindungkannya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaithan yang terkutuk."
QS. Ali Imran (3) : 36
dalam ayat diatas jelas bahwa Allah tidak pernah salah dalam menciptakan manusia,Maha Suci Allah dari segala kekurangan, Allah hanya menciptakan manusia 2 jenis dan saling berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan,tidak ada jenis waria. Dan dalam ayat diatas jelas Allah melarang dan melaknat laki-laki yang berlagak seperti perempuan.

.Fakta waria seperti ini jelas berbeda dengan khuntsa, karena itu dalam fikih Islam pun mereka tidak bisa dihukumi sebagai khuntsa. Karena fakta masing-masing jelas berbeda. Jika khun-tsa ini merupakan bagian dari qadha' yang ditetapkan oleh Allah, maka waria adalah bentuk penyimpangan perilaku. Pe-nyimpangan perilaku ini bukan hanya berlaku untuk kaum pria yang menjadi wanita, tetapi juga berlaku sebaliknya, yaitu kaum wanita menjadi pria. Karena itu, status hukumnya juga berbeda dengan hukum khuntsa.Adapun dalam bahasa Arab, Waria dikenal dengan Al-Mukhonats dan secara Istilah Syariat, didefinisikan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullahu sebagai laki-laki yang menyerupai wanita dalam gerakan, gaya bicara dan sebagainya. Apabila hal tersebut merupakan asli dari penciptaan dia (dari lahir.) maka dia tidak bisa disalahkan dan dia diharuskan menghilangkan hal tersebut. Dan apabila hal tersebut merupakan sesuatu yang datang dari keinginannya dan dia berusaha untuk bisa seperti itu maka hal tersebut merupakan sesuatu yang tercela dan dengan itu ditetapkanlah nama Al-Mukhonats (Waria) untuknya baik dia melakukan perbuatan kotor (Homoseksual) ataupun tidak. (Fathul Bari’, 9/334 Secara makna)

Al-Imam An-Nawawi Rahimahullahu mengatakan : ” Ulama mengatakan : Al-Mukhonats ada dua jenis, Jenis pertama adalah yang golongan yang diciptakan dalam keaadaan seperti itu, dan dia tidak memberat-beratkan dirinya ( baca . berusaha) untuk berakhlaq dengan akhlaq wanita, bicara dan bergerak seperti gerakan wanita. Bahkan hal tersebut merupakan kodrat yang Allah ciptakan atasnya, maka yang seperti ini tidak ada ejekan, celaan, dosa dan hukuman baginya karena sesungguhnya dia diberi udzur karena dia tidak membuat-buat hal tersebut. Jenis kedua dari Al-Mukhonats yaitu yang kodratnya tidak seperti itu, bahkan dia berusaha berakhlak, bergerak, bertabiat dan berbicara seperti wanita dan juga berhias dengan cara wanita berhias. Maka ini adalah tercela yang telah datang hadits yang shohih tentang laknat (terhadapnya)” (Syarh Shohih Muslim(7/317) secara ringkas)

Dan sebagaimana dikatakan imam An-Nawawi bahwa lafadz Al- Mukhonatsdilekatkan pada mereka , baik mereka melakukan perbuatan kotor (homoseksual) atau tidak, adapun pelaku homoseksual (liwath) dalam bahasa arab disebut denganLuhti,yaitu dinisbahkan kepada perbuatan kaum nabi Luth alaihi salam yang memulai perbuatan menjijikkan itu untuk pertama kali. Begitu juga harus dibedakan antara Al-Mukhonats dengan Khuntsa, Khuntsa adalah insan yang memiliki dua alat kelamin ganda yang berbeda jenis, terkadang sejak lahir dan terkadang lahir dalam keadaan memiliki satu alat kelamin kemudian tumbuh yang kedua.

Jadi harus diketahui bahwa tidak setiap luthi (Homoseks) itu adalah Al-Mukhonats(Waria) karena sangat banyak sekali diantara mereka yang secara fisik seperti laki-laki normal yang gagah dan jantan akan tetapi ternyata seorang homoseksual, begitu juga sebaliknya kita tidak boleh mengatakan bahwa seluruh Al-Mukhonats adalah pelaku homoseks, karena untuk menuduh seseorang sebagai pelaku perbuatan tersebut dibutuhkan persaksian yang jelas. Adapun khuntsa insya Allah kita bahas di catatan-catatan berikutnya.

Kembali ke pembahasan Al-Mukhonats, dari penjelasan ulama diatas diketahui bahwa Al-Mukhonats ada dua jenis :

Pertama : Kodratnya sejak lahir, seperti memiliki postur tubuh yang menyerupai wanita, lisan yang apabila berbicara menyerupai wanita dan lainnya.

Kedua : Dilahirkan dengan normal seperti laki-laki kemudian berusaha untuk berbicara, bergerak, bertabiat dan berhias seperti wanita.

Hukum keduanya ini pun akan berbeda, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama. Jenis pertama tidak mendapat cela,ejekan, dosa dan hukuman karena ini adalah sesuatu yang merupakan kodratnya dari lahir dan wajib bagi dia untuk berusaha merubahnya semampu dia walaupun secara bertahap. Apabila dia tidak berusaha merubahnya bahkan senang dengannya maka dia berdosa, ditambah lagi apabila dia malah mengikuti kekurangan fisik tersebut dengan memakai pakaian wanita, berhias dengan hiasan wanita yang tidak terkait kodrat fisiknya maka dia sudah masuk ke jenis kedua.

Berkata Al-Hafidz : “Dan adapun tercelanya menyerupai cara bicara dan cara berjalan (wanita) adalah dikhususkan bagi yang bersengaja untuk melakukannya . Adapun yang keadaan itu merupakan asal penciptaannya (sejak lahir) maka dia diperintahkan berusaha untuk meninggalkannya dan menghilangkannya secara bertahap dan apabila dia tidak melakukannya dan berpaling dari usaha tersebut maka dia tercela apalagi tampak darinya apa yang menunjukkan bahwa dia ridho dengan keadaan seperti itu (Fathul bari’ , 10/332)
Beliau juga berkata terkait pendapat Al-Imam An- Nawawi : “Dan adapun pendapat yang memutlakkan seperti An-Nawawi yang berpendapat bahwa Al-Mukhonats yang berasal dari kodrat (penciptaanya) tidak bisa ditimpakan kepadanya kesalahan maka pendapat ini dibawa kepada keadaan apabila dia tidak mampu untuk meninggalkan gaya wanita dan kekurangan pada gaya berjalan dan berbicaranya itu setelah dia berusaha untuk melakukan terapi pengobatan untuk meninggalkannya dan adapun apabila kapan saja dia mampu untuk meninggalkan hal itu walau bertahap kemudian dia meninggalkan usaha tersebut maka hal itu adalah dosa (kesalahan) (Fathul Bari’ , 10/332) 
Adapun bagi mereka yang merasa ditakdirkan dilahirkan sebagai waria dan menerima dirinya sebagai waria tanpa berusaha mengubah keadaannya maka ia termasuk golongan orang yang dilaknat oleh 
Rosululloh SAW. Allah SWT berfirman
Dalam Alquran surat Asy-Syams (91) ayat 8-9 ditegaskan bahwa jiwa kita diilhami dua jalan, yakni jalan kefasikan dan jalan ketakwaan. ''Maka, Kami ilhamkan jalan kefasikan dan ketakwaan. Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri.''
Manusia diciptakan dari unsur tanah dan ditiupkan ruh. Jika jiwa kita didominasi unsur tanah yang merupakan representasi kerendahan, maka jiwa kita berkecenderungan melakukan perbuatan hina. Sebaliknya, jika kekuatan ruh lebih mendominasi jiwa, maka kita pun akan cenderung pada kebaikan. Tarik-menarik antara keburukan dan kebaikan ini akan terus-menerus berlangsung dalam kehidupan kita di muka bumi. Kita juga menghadapi tantangan lain, yakni strategi Iblis yang tiada henti menyesatkan kita. ''Iblis berkata, 'Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan kesesatan padaku, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka seluruhnya'.'' (QS Al-Hijr [15]: 39).
Dan sudah seharusnya mereka ingat bahwa setiap diri kita diwajibkan untuk berusaha merubah keadaan diri kita dari keburukan menuju kebaikan,dari kehinaan menuju kemuliaan,dari laknat menuju ampunan dan rahmatNya.bukan malah rela terpuruk dalam jurang dosa tanpa usaha memperbaiki diri. Allah Ta`ala berfirman:

(إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ) [الرعد: 11]

“Allah tidak mengubah kondisi suatu kaum sampai mereka mengubahnya sendiri” (Al-Ra`d 11)



LAKNAT UNTUK PARA MUKHONATS (BANCI/WARIA)

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma , beliau berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Artinya : “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki.” (HR. Al-Bukhari no. 5885)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu dia berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ

Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Daud No. 4098)

Dan makna laknat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam terhadap satu golongan adalah doa beliau agar golongan tersebut ditolak dan dijauhkan dari Rahmat AllahSubhana Wa Ta’ala (Al-Qoulul Mufied,1/427)

Dan rahmat Allah mencakup ampunan, hidayah, taufiq, rezeki, kesehatan dan lain-lain. Kita berlindung kepada Allah dari segala sebab yang menjauhkan rahmatnya.



HUKUMAN UNTUK ALMUKHONATS/WARIA

Adapun hukuman bagi Al-Mukhonats adalah sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam dalam hadits Abu Hurairoh Rhadiyallahu ‘anhu :

أن النبي صلى الله عليه وسلم، أُتي بمخنث، قد خضب يديه ورجليه بالحناء، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: ما بال هذا؟ فقيل: يا رسول الله يتشبه بالنساء، فأمر فنفي إلى النقيع، فقالوا: يا رسول الله ألا نقتله؟ فقال: إني نهيت عن قتل المصلين

“Sesungguhnya didatangkan kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam seorang Al-Mukhonats, dan dia telah mewarnai tangan dan kakinya dengan hina’ (Pewarna alami untuk kuku,rambut atau kulit. Pent). Maka Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam berkata ; “Ada apa dengan orang ini ??” maka diakatakan pada beliau, Wahai Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam dia menyerupai wanita. Maka beliau memerintahkan (hukuman) dan kemudian orang tersebut diasingkan ke An-Naqie’. Maka para sahabat berkata : ” Wahai Rasulullah , Apakah tidak kita bunuh ??? maka beliau menjawab, ” Sesungguhnya aku dilarang untuk membunuh orang-orang yang sholat” (HR. Abu Dawud No. 4928 Dishohihkan oleh Al-AlbaniRahimahullahu)

Dan An-Naqie’ adalah tempat sejauh perjalanan dua malam dari Kota Madinah(Aunul Ma’bud, Syarah Sunan Abi Dawud 13/276)

Berkata Ibnu Taimiyah : “Dan harus diyakini bahwa pengasingan tersebut mendatangkan kebaikan yang dituju, yaitu menjauhkan masyarakat dari kejelekannya, adapun apabila kita dapati diasingkannya dia ke suatu tempat malah menimbulkan masalah baru bagi manusia , maka cukuplah orang tersebut dikurung di satu tempat yang tidak ada orang lain di sana”

Beliau juga berkata: “Dan apabila ditakutkan dia keluar, maka dia diikat, karena sesungguhnya itulah makna pengasingannya dan dikeluarkannya dia dari manusia”(Majmu’ Al-Fatawa , 15/310)

Beliau juga menukil : “Dan termasuk dari hukuman yang datang sunnah dengannya dan juga Ahmad dan As-Syafi’I berpendapat dengannya adalah pengasingan Al-Mukhonats ” (Fatawa Kubro, 5/530)

Dan dia diasingkan atau dikurung sampai dia bertaubat, berkata Ibnu TaimiyahRahimahullahu :

“Dan pengasingan mutlak seperti pengasingan Al-Mukhonats , maka dia diasingkan sampai dia bertaubat” (Minhajus Sunnah , 6/235)

Berkata Ibnul Qoyyim Rahimahullahu : “Dan termasuk dari siasat syar’I yang dinashkan (dilafadzkan) oleh Al-Imam Ahmad Rahimahullahu , beliau berkata dalam riwayat Al-Marwazi dan Ibnu Manshur : “Al-Mukhonats diasingkan dan dijauhi, karena sesungguhnya tidak timbul darinya kecuali kerusakan . Dan bagi Imam (pemimpin) untuk mengasingkannya ke negeri yang aman dari kerusakkan penduduknya, dan apabila ditakutkan sesuatu menimpanya maka (cukup) dikurung” (Bada’iul Fawaid, 3/694)

Imam Bukhori Rahimahullahu pun membuat Bab dalam kitab As-Shohihnya : Bab : Diasingkannya pelaku maksiat dan para waria. Kemudian beliau membawakan hadits Ibnu Abbas Rhadiyallahu ‘anhuma :

لَعَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ ، وَقَالَ « أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ » . وَأَخْرَجَ فُلاَنًا ، وَأَخْرَجَ عُمَرُ فُلاَنًا

Artinya : Nabi shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki dan beliau berkata : “keluarkan mereka dari rumah-rumah kalian” dan beliau Shalallahu ‘alaihi wassallam mengeluarkan fulan dari rumah beliau dan umar mengeluarkan fulan . (HR. Bukhori No. 683

Sekian,semoga tulisan yang sederhana ini bermanfaat dan mendapat nilai ibadah dari Allah SWT.


Wallohu a'lam


sumber : dari berbagai sumber

Minggu, 06 Mei 2012

AWASS!! RACUN HATI!!


''Pada hari yang tidak bermanfa’at lagi harta dan tidak pula anak, kecuali orang yang datang kepada Alloh dengan hati yang selamat “.(QS. Asy Syu’aro : 88-89).

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
 (at-Taghaabun: 4)

Sesungguhnya hati merupakan anugerah dan nikmat Alloh yang luar biasa,yang dengannya manusia bisa selamat dunia dan akhirat jika selalu menjaga kesucian dan kebersihan hatinya,dan sebaliknya ada adzab yang maha pedih diperuntukkan bagi mereka yang terus mengotori dan menodai hatinya sehingga hatinya mati dan tidak dapat menerima Nur ilahi. 
Allah Subhanhu wa Ta'ala berfirman :

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا، وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا

"Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotori jiwanya". (asy Syams/91 : 9,10)


Dalam hadis Rasulullah Saw: Dari Nu'man bin Basyir berkata: saya mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:

ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب

Artinya: " Ketahuilah,sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah "Qolbu" yaitu hati ". ( Hadis Riwayat Bukhori ).

Jika kita pahami secara mendalam hadis tersebut, maka hati sangat berperan dalam kehidupan jiwa manusia, karena hati yang bersih akan melahirkan jiwa yang bersih dan selalu taat serta tunduk terhadap titah dari Sang Ilahi Rabbi. Sebaliknya jiwa yang kotor disebabkan karena jiwa tersebut memiliki hati yang tidak baik dan selalu melanggar aturan yang telah digariskan oleh Allah Swt.
Untuk itu sudah seharusnya kita selalu menjaga hati kita dari segala hal dan perbuatan yang dapat mengotori hati dan selalu berusaha mensucikan hati kita agar selamat dunia dan akhirat dan memperoleh rahmat,ridho,serta ampunanNya.
Ada beberapa perkara yang dapat meracuni hati dan bahkan bisa mematikan hati:

1.LIDAH YANG TAK TERKENDALI ,
tidak mmprdulikan kata''yang diucapkan,tentang mudhorot dan manfaatnya,menyakiti orang atau tidak,baik atau buruk, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, ada manusia mengucapkan kalimat yang dianggapnya biasa, namun dia terjun ke neraka sejauh tujuh puluh tahun karenanya.” (HR. at Tirmidzi.)
Dalam salah satu hadits shahih Rasulullah ` pernah bicara kepada sahabat Mu’adz “Apakah engkau mau aku tunjukkan yg menjadi landasan itu semua ?” “Baik ya Rasulullah” jawab Mu’adz. Kemudian Rasulullah ` bersabda “Cegahlah ini” lalu mu’adz berkata “Ya Rasulullah apakah kita akan dimintai tanggung jawab dari apa yg kita ucapkan?” Kemudian Rasulullah ` bersabda “Semobrono kamu wahai Mu’adz tidaklah seseorang akan ditelungkupkan wajahnya dan punggungnya ke dalam Neraka melainkan krn hasil dari lisannya.” . “Ada dua lubang yg paling banyak memasukkan manusia ke dalam Neraka yaitu mulut dan kemaluan.” . 



2.MATA YANG TAK TERKENDALI

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” (An-Nur [24]: 30-31)

Para ulama tafsir menyebutkan bahwa kata min dalam min absharihim maknanya adalah sebagian, untuk menegaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah swt hanyalah pandangan yang dapat dikontrol atau disengaja, sedangkan pandangan tiba-tiba tanpa sengaja dimaafkan. Atau untuk menegaskan bahwa kebanyakan pandangan itu halal, yang diharamkan hanya sedikit saja. Berbeda dengan perintah memelihara kemaluan yang tidak menggunakan kata min karena semua pintu pemuasan seksual dengan kemaluan adalah haram kecuali yang diizinkan oleh syariat saja (nikah).[4]

Larangan menahan pandangan didahulukan dari menjaga kemaluan karena pandangan yang haram adalah awal dari terjadinya perbuatan zina.

Dari Jarir bin Abdillah ra berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan tiba-tiba (tanpa sengaja), lalu beliau memerintahkanku untuk memalingkannya. (HR. Muslim).

Maksudnya jangan meneruskan pandanganmu, karena pandangan tiba-tiba tanpa sengaja itu dimaafkan, tapi bila diteruskan berarti disengaja.

Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang laki-laki tidak boleh bersatu (bercampur) dengan laki-laki lain dalam satu pakaian, dan seorang perempuan tidak boleh bercampur dengan perempuan lain dalam satu pakaian. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi).

Wahai Ali, jangan kamu ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya, karena yang pertama itu boleh (dimaafkan) sedangkan yang berikutnya tidak. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud dan di-hasan-kan oleh Al-Bani).

((الْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ، وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ)) [متفق عليه].

Dua mata itu berzina, dan zinanya adalah memandang. (Muttafaq ‘alaih).


3.PERGAULAN YANG TAK TERKENDALI,
lihatlah dan cermati dengan siapa kita bergaul, karena pergaulan tidak bisa lepas dari 2hal: Dipengaruhi atau mempengaruhi, mewarnai atau diwarnai,,Pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad n untuk berhati-hati dari para pengikut hawa nafsu, tidak menjadikan mereka sebagai teman dan berusaha untuk menghindar.
 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah) maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (Al-Maidah: 49) Qatadah bin Di’amah As-Sadusi t berkata, “Demi Allah, tidaklah kami menyaksikan seseorang berteman kecuali dengan yang sejenis dan setipe. Oleh karena itu, bertemanlah kalian dengan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta’ala yang shalih agar kalian dapat bersama dengan mereka atau semisal dengan mereka.” (Al-Ibanah, 511)




4.MAKAN YANG TAK TERKENDALI,Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah kamu makan dan minum yang berlebih-lebihan, karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh, menimbulkan penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan bershalat. Dan hendaklah bagimu bersikap sedang (cukupan) karena yang demikian akan membawa kebaikan pada tubuh, dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan."

HR. Bukhari




5.TIDUR YANG TAK TERKENDALI, 
Banyak tidur berkaitan dengan banyak makan jika hal itu terus berpadu maka akan mendatangkan berbagai penyakit fisik dan penyakit rohani yang dapat mematikan hati dari mengingat Allah.


Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT,dan semoga Allah SWT memberi kekuatan dan kemampuan pada diri kita untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian hati dan menghindari segala perbuatan diatas,sehingga semoga kita tergolong hamba-hambaNya yang selamat dunia dan akhirat,Amin Ya Robbal'alamien...


Wallohu a'lamubishowab


sumber; dari berbagai sumber














Kamis, 03 Mei 2012

Wong Fei Hung Ulama jago kungfu Cina



Pernahkah nonton film "Once Upon A Time in China??? Pasti tahu siapa Wong Fei Hung ...

dalam film itu Wong Fei Hung si jagoan kungfu yang berwibawa diperankan oleh aktor hongkong terkenal,Jetlee..

Tapi siapa Wong Fei Hung yang sebenarnya dalam kenyataannya????

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri
legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China
oleh pemerintah China . Namun Pemerintah China sering berupaya
mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga
supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari
keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan
dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga
merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila
di-bahasa-arab- kan , namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu
pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok
(wushu/kungfu) . Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po
Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang
ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu
beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari
Sepuluh Macan Kwantung . Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari
diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik
beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim
membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah
dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat
menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya
berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya
pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien
yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang
bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu
tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah
melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti
Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang
memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya
Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama
Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada
Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah
yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei
Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris.
Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan
andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung
Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa
pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir
mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria
(sekarang kita mengenalnya sebagai Korea ). Jika saja pemerintah Ch’in
tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia,
Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya
akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru
pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah
menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil
mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin
sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat
taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus
Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung
juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton
pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri
bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil
menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan
kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin
yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai
cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian
dengan mafia Canton . Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena
istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya
wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia
bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan
juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan
hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada
kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenang sebagai manusia yang mulia..

wallohu a'lam

sumber : Dhanika's weblog