Sabtu, 23 Juni 2012

WASPADA!!! NARKOBA JENIS BARU UBAH MANUSIA JADI KANIBAL!!










Bermula dari kejadiaan kanibalisme di Miami, Florida, Amerika Serikat Sabtu lalu, 26 Mei, yang telah membuat heboh dunia. Seorang pria 31 tahun bernama Rudy Eugene, dalam keadaan bugil menyerang seorang pria tunawisma Ronald Poppo, 65. Setelah diterkam dan dilempar beberapa meter jauhnya, Rudy Eugene langsung memakan wajah tunawisma tersebut di pinggir jalan selama 18 menit. Sewaktu polisi tiba di tempat kejadian dan menangani kejadian tersebut, wajah Popo sudah 80 persen habis termakan.


Polisi memerintahkan Eugene untuk berhenti melakukan aksi kanibal tersebut, tetapi tampaknya pria tersebut tidak bergeming dan terus saja memakan wajah korbannya. Akhirnya, polisi menembak Eugene empat kali. Semenjak insiden tersebut, dunia maya diramaikan dengan isu serangan zombie.


Foto dan video insiden tersebut dapat diakses dengan mudah melalui internet, karena kamera sekuriti di gedung kantor surat kabar Miami Herald yang dekat dengan TKP berhasil merekam kejadian tersebut.


Beredar di dunia maya, gambar yang dibuat seolah-olah hasil screenshot dari sebuah artikel media Amerika yang memberitakan, megutip pernyataan pihak kepolisian Miami dalam konperensi pers, bahwa Rudy Eugene telah mengidap virus yang dikenal dengan LQP-79 menghancurkan organ tubuhnya dan merusak otaknya sehingga lapar akan daging manusia. Di dalam gambar tersebut tertulis bahwa virus tersebut sangat mudah menular, sehingga menebar ketakutan di dunia maya.








Mirip dengan cerita film Hollywood, memang. Tapi banyak orang yang percaya dan menuntut pemerintah Amerika mengeluarkan dana untuk riset menciptakan vaksin untuk menangkal virus tersebut.


Ternyata, tidak ada yang namanya Virus LQP-79!


Itu hanya artikel bohong-bohongan. Ada orang yang menganggap "lucu" kalau orang-orang panik karena ancamam virus.


Rudy Eugene, kanibal dari Miami, di bawah pengaruh narkoba yang dalam bahasa Inggris dinamakan "bath salts", yang efeknya sama dengan kokain, ekstasi, atau berbagai jenis metamfetamin. Korbannya, Ronald Poppo, walaupun berhasil bertahan hidup, sampai sekarang masih dalam kondisi kritis.




Korban yang luka parah di bagian muka harus menjalani perawatan selama berbulan-bulan di rumah sakit mengembalikan bentuk wajahnya. Pria malang itu juga berjuang melawan ancaman maut infeksi, dan yang pasti, trauma berat. Kini, polisi terus menyelidiki penyebab insiden penyerangan ini, meski Eugene tak lagi bisa dimintai keterangan.

Salah satu dugaan, Eugene memakai narkoba yang di jalanan dikenal dengan istilah "bath salt", "garam mandi". Meski sering disebut sebagai LSD (lysergic acid diethylamide) jenis baru", efek utama "bath salt" tidak menimbulkan halusinasi atau distorsi ruang dan waktu seperti halnya LSD.

Seperti dimuat CNN, ia sejatinya adalah bahan kimia mirip amfetamin. Seperti campuran methylenedioxypyrovalerone (MDPV), mephedrone, dan pyrovalerone.

Garam mandi bisa dihisap mulut seperti rokok, dihirup, atau disuntikkan. Mirip kokain, atau kristal amfetamin, ia menimbulkan efek psikoaktik, termasuk meningkatkan kewaspadaan, euforia, agitasi dan banyak lagi.

Sementara, efek fisiologis termasuk tekanan darah tinggi dan detak jantung meningkat. "Itu membuat pemakainya gila dan menjadi sangat kejam," kata anggota polisi, Armando Aguilar kepada situs WPLG, yang berafiliasi dengan CNN. "Saat kami mendekatinya, memintanya berhenti sambil menodongkan pistol. Ia menoleh, menggeram seperti binatang."

Seperti dimuat Reuters, karena "bath salt" dibuat oleh "ahli kimia jalanan," tak ada cara untuk mengetahui apa saja bahan kimia dalam formulanya. Juga tidak ada tes medis untuk mendeteksi "bath salt" pada seseorang. "Satu-satunya untuk mengetahuinya, adalah jika mereka memberitahu Anda," kata salah satu ahli.

Pacar menduga voodoo

Seperti dimuat situs SkyNews, Kamis 31 Mei 2012 malam, kekasih Eugene punya dugaan lain selain narkoba: voodoo. Perempuan yang dipacari pelaku selama 5 tahun itu mengaku, ia tak pernah berpikir ilmu hitam itu ada, hingga saat ini. "Aku tak tahu cara lain untuk menjelaskan ini," kata perempuan yang tak mau namanya disebutkan kepada Miami Herald.

Dugaan perempuan itu berdasar dari asal Eugene, Haiti, di mana voodoo lazim dipraktekkan. Meski bukan orang Haiti, sang pacar menduga, pelaku dikutuk seseorang.

Sebab, penggambarkan Eugene sebagai monster pengunyah wajah orang, tidak masuk akal baginya. "Sesuatu terjadi di luar kebiasaan hari itu. Saya tidak ingin dia diberi label "Zombie Miami"," kata dia.

Dalam ingatannya, Eugene adalah pria beriman yang baru-baru ini mencoba mengentikan kebiasaannya menghisap ganja.

Perempuan itu untuk kali pertamanya mengetahui laporan ada orang memakan wajah manusia dari televisi. "Saat itu aku berpikir, itu gila," kata dia. Ia tak mengira pelaku adalah kekasihnya sendiri. Di pagi hari, sebelum insiden terjadi, Eugene sempat mengontaknya, mengabarkan mobilnya sedang rusak.

Pada hari Senin, salah satu keluarga Eugene mengontaknya, memberi tahu bahwa pacarnya adalah pelaku penyerangan yang mengejutkan dunia, sekaligus bahwa ia tewas di-dor polisi.

Ibu Eugene, Ruth Charles juga tampil bicara ke media, membela anaknya. "Semua orang menyebutnya zombie, tapi aku tahu ia bukan zombie. Dia anakku," kata dia kepada CBS-4.

Ia menduga Eugene dalam pengaruh obat ketika melakukan tindakan mengerikan itu. "Aku tak tahu apa yang mereka suntikkan, yang mengubahnya menjadi seperti itu," kata dia.

Sementara, sahabat Eugene sejak remaja, Joe Aurelus mengatakan, temannya itu sedang berjuang berhenti merokok ganja, menghadapi masalah keluarga, dan belum mendapat pekerjaan. "Ia sedang berjuang melawan setan," kata dia.




sumber: vivanews.A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar